Jumat, 09 Januari 2015

Tips Berlatih Menulis Teks Berita



Sebenarnya sudah banyak blog yang menulis tips dan saran dalam menulis teks berita, namun tidak ada salahnya kami memposting tentang tips menulis teks berita di sini. Sebenarnya tidak begitu sulit untuk menulis sebuah berita asalkan kita bisa menguasai cara atau tekniknya. Tentunya bukan hanya teknik saja agar kita bisa mahir dalam menulis teks berita. Kita harus mengaplikasikan teknik tersebut agar kita bisa mahir dalam menulis teks berita.
Agar kita mahir dalam menulis sebuah berita, pertama kita harus tahu dulu unsur teks yang membangun sebuah berita, unsurnya, yaitu 5W+1H (Apa? Siapa?  Kapan? Dimana? Mengapa? Bagaimana?), pastikan unsur ini Anda pahami dan hapal.
Yang kedua, kita harus berlatih dan membiasakan membuat kalimat berita, tidak perlu paragrap, kalimat saja. Berlatihlah menulis kalimat berita dengan rumus 5W+1H, (apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat dalam kejadian itu, kapan itu terjadi, dimana terjadinya, mengapa itu terjadi, bagaimana itu terjadi, jika ada penyelesainnyapun tulis). Nah sekarang kita akan berlatih dan membiasakan menulis kalimat berita. Ketika anda berlatih, bertindaklah seakan akan anda adalah seorang wartawan dari stasiun TV ternama yang haus akan informasi dan suka memberikan informasi. Hal ini akan memacu adrenalin dan gairah anda, dan berlatih menulis kalimat berita tidak harus di buku, kreatiflah sedikit, kita bisa gunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter, ataupun jejaring sosial yang lain. Atau kalau tidak anda berlatih membuat kalimat berita di BBM lewat BCnya.
Sekarang coba anda bayangkan!
Anda sedang makan di warteg pinggir jalan, kemudian ketika anda sedang enak-enaknya makan tiba-tiba ada suara ricuh di luar. Karena penasaran anda berhenti makan dan pergi melihat apa yang sedang terjadi. Ternyata anda melihat seorang pelajar berseragam putih abu sedang dikeroyok bocah teka. Nah di sini anda jangan langsung balik lagi ke warteg dan melanjutkan makan, cobalah biasakan untuk menjadi seorang wartawan. Ambil telepon genggam anda, kemudian anda ketik pesan atau buat status di FB yang isinya berupa kalimat berita. Contohnya “Baru saja terjadi, seorang pelajar dikeroyok siswa teka di depan warteg sampai sampai pakaian yang dia kenakan dilumuri Es Cream”
 Jika anda sudah merasa bisa, maka anda tinggal menambahkan rumus menulis kalimat berita di atas dengan unsur yang tersisa ( Kapan terjadinya, siapa pelakunya, apa kejadiannya, dimana kejadiannya, bagaimana kejadiannya, mengapa bisa terjadi) nah untuk menambah unsur yang ini anda harus tahu dulu informasi yang benar dan teruji karena unsur ini menyangkut alasan kejadian. Seperti yang kami sampaikan di atas, biasakan anda bertindak seolah-olah anda wartawan. Tanyailah pelaku kenapa bisa sampai terjadi peristiwa pengeroyokan. Pelaku pada contoh di atas ada dua, Pelajar sebagai korban dan siswa TK sebagai pelaku pengeroyokan. Dan biasakan yang ditanya itu pelaku jangan yang lain, kenapa? Karena hanya pelakulah yang mempunyai informasi yang sebenarnya terjadi. Perlu di ingat bahwa dalam menyampaikan sebuah berita tidak boleh ngasal (walaupun terkadang di media media sekarang secara sengaja membuat informasi yang agak fitnah, tapi itu adalah politik media). Tetapi kita harus membiasakan memberikan informasi yang benar bukan fitnah bukan informasi bohongan, itung-itung melatih kejujuran ^_^
Itulah tips berlatih menulis berita dari kami, jika ada yang mau menambahkan silahkan mengisi kolom komentar. Apabila tips anda bagus atau bahkan lebih bagus dari kami dan bisa di praktekkan, kami akan menambahkannya diposting ini.
Nah, berikut ini adalah contoh berita yang kami ambil dari TEMPO.COM. cobalah anda analis, untuk melatih keterampilan anda!
TEMPO.CO, Pangkalan Bun- Pilot helicopter Angkatan Laut Amerika Serikat yang bergabung dalam tim pencarian dan evakuasi korban pesawat Air Asia Qz8501 mengungkapkan kekagumannya terhadap anggota Tim SAR dari Indonesia. Anggota tim dari Indonesia dinilai sangat berani dalam melakukan evakuasi setiap jenazah yang ditemukan dengan hanya berbekal fasilitas seadanya.
Komandan Landasan Udara Iskandar Letnan Kolonel Jhonson Simatupang mengungkap itu di Pangkalan Bun kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah, senin (5/1). “Mereka sarankan memakai baju ini (baju yang mereka gunakan), karena evakuasi ini sumber penyakit,” ujarnya.
Komunikasi terjadi ketika evakuasi korban dilakukan dari kapal ke helicopter itu. Pilot itu, kata Jhonson, menyarankan proses evakuasi dilakukan dengan lebih steril setiap jenazah yang kondisinya sudah tidak baik lagi karena terendam cukup lama di laut dianggap berbahaya.
“Mereka menyampaikan apa adanya. Ya memang seharusnya begitu, tapi kami perlu proses. Tak bisa langsung berubah,” kata Jhonson.
Anggota tim SAR dari Amerika Serikat, Jhonson, menambahkan sangat memperhatikan kebersihan diri dan pesawat atau helicopter. Setiap kantong jenazah mereka lapisi dengan alumunium foil supaya cairan dari jenazah tidak menetes dibadan helicopter mereka bahkan minta delay 1 jam untuk mencuci pesawat supaya steril".

Semoga bermanfaat
Salam Indonesiakitaberjuang ^_^


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas kritik dan Sarannya