Sebenarnya
sudah banyak blog yang menulis tips dan saran dalam menulis teks berita, namun
tidak ada salahnya kami memposting tentang tips menulis teks berita di sini.
Sebenarnya tidak begitu sulit untuk menulis sebuah berita asalkan kita bisa
menguasai cara atau tekniknya. Tentunya bukan hanya teknik saja agar kita bisa
mahir dalam menulis teks berita. Kita harus mengaplikasikan teknik tersebut
agar kita bisa mahir dalam menulis teks berita.
Agar kita
mahir dalam menulis sebuah berita, pertama kita harus tahu dulu unsur teks yang
membangun sebuah berita, unsurnya, yaitu 5W+1H (Apa? Siapa? Kapan? Dimana? Mengapa?
Bagaimana?), pastikan unsur ini Anda pahami dan hapal.
Yang kedua,
kita harus berlatih dan membiasakan membuat kalimat berita, tidak perlu paragrap,
kalimat saja. Berlatihlah menulis kalimat berita dengan rumus 5W+1H, (apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat dalam kejadian itu, kapan itu terjadi, dimana terjadinya, mengapa itu terjadi, bagaimana itu terjadi, jika ada penyelesainnyapun tulis). Nah sekarang kita akan berlatih dan
membiasakan menulis kalimat berita. Ketika anda berlatih, bertindaklah seakan
akan anda adalah seorang wartawan dari stasiun TV ternama yang haus akan
informasi dan suka memberikan informasi. Hal ini akan memacu adrenalin dan
gairah anda, dan berlatih menulis kalimat berita tidak harus di buku,
kreatiflah sedikit, kita bisa gunakan jejaring sosial seperti facebook,
twitter, ataupun jejaring sosial yang lain. Atau kalau tidak anda berlatih
membuat kalimat berita di BBM lewat BCnya.
Anda sedang
makan di warteg pinggir jalan, kemudian ketika anda sedang enak-enaknya makan
tiba-tiba ada suara ricuh di luar. Karena penasaran anda berhenti makan dan
pergi melihat apa yang sedang terjadi. Ternyata anda melihat seorang pelajar
berseragam putih abu sedang dikeroyok bocah teka. Nah di sini anda jangan
langsung balik lagi ke warteg dan melanjutkan makan, cobalah biasakan untuk menjadi seorang wartawan.
Ambil telepon genggam anda, kemudian anda ketik pesan atau buat status di FB
yang isinya berupa kalimat berita. Contohnya “Baru saja terjadi, seorang
pelajar dikeroyok siswa teka di depan warteg sampai sampai pakaian yang dia
kenakan dilumuri Es Cream”
Jika anda sudah merasa bisa, maka anda tinggal
menambahkan rumus menulis kalimat berita di atas dengan unsur yang tersisa (
Kapan terjadinya, siapa pelakunya, apa kejadiannya, dimana kejadiannya,
bagaimana kejadiannya, mengapa bisa terjadi) nah untuk menambah unsur yang ini
anda harus tahu dulu informasi yang benar dan teruji karena unsur ini
menyangkut alasan kejadian. Seperti yang kami sampaikan di atas, biasakan anda
bertindak seolah-olah anda wartawan. Tanyailah pelaku kenapa bisa sampai
terjadi peristiwa pengeroyokan. Pelaku pada contoh di atas ada dua, Pelajar
sebagai korban dan siswa TK sebagai pelaku pengeroyokan. Dan biasakan yang
ditanya itu pelaku jangan yang lain, kenapa? Karena hanya pelakulah yang
mempunyai informasi yang sebenarnya terjadi. Perlu di ingat bahwa dalam
menyampaikan sebuah berita tidak boleh ngasal (walaupun terkadang di media
media sekarang secara sengaja membuat informasi yang agak fitnah, tapi itu
adalah politik media). Tetapi kita harus membiasakan memberikan informasi yang
benar bukan fitnah bukan informasi bohongan, itung-itung melatih kejujuran ^_^
Itulah tips
berlatih menulis berita dari kami, jika ada yang mau menambahkan silahkan
mengisi kolom komentar. Apabila tips anda bagus atau bahkan lebih bagus dari
kami dan bisa di praktekkan, kami akan menambahkannya diposting ini.
Nah,
berikut ini adalah contoh berita yang kami ambil dari TEMPO.COM. cobalah anda
analis, untuk melatih keterampilan anda!
TEMPO.CO, Pangkalan Bun- Pilot
helicopter Angkatan Laut Amerika Serikat yang bergabung dalam tim pencarian dan
evakuasi korban pesawat Air Asia Qz8501 mengungkapkan kekagumannya terhadap
anggota Tim SAR dari Indonesia. Anggota tim dari Indonesia dinilai sangat
berani dalam melakukan evakuasi setiap jenazah yang ditemukan dengan hanya
berbekal fasilitas seadanya.
Komandan Landasan Udara Iskandar
Letnan Kolonel Jhonson Simatupang mengungkap itu di Pangkalan Bun kota Waringin
Barat, Kalimantan Tengah, senin (5/1). “Mereka sarankan memakai baju ini (baju
yang mereka gunakan), karena evakuasi ini sumber penyakit,” ujarnya.
Komunikasi terjadi ketika evakuasi
korban dilakukan dari kapal ke helicopter itu. Pilot itu, kata Jhonson,
menyarankan proses evakuasi dilakukan dengan lebih steril setiap jenazah yang
kondisinya sudah tidak baik lagi karena terendam cukup lama di laut dianggap
berbahaya.
“Mereka menyampaikan apa adanya. Ya
memang seharusnya begitu, tapi kami perlu proses. Tak bisa langsung berubah,”
kata Jhonson.
Anggota tim SAR dari Amerika
Serikat, Jhonson, menambahkan sangat memperhatikan kebersihan diri dan pesawat
atau helicopter. Setiap kantong jenazah mereka lapisi dengan alumunium foil
supaya cairan dari jenazah tidak menetes dibadan helicopter mereka bahkan minta
delay 1 jam untuk mencuci pesawat supaya steril".
Semoga bermanfaat
Salam Indonesiakitaberjuang ^_^